Setelah orang belajar dan mengetahui peluang masih sangat banyak mengalami hambatan-hambatan menjadi mandiri. Ada lima alasan utama mengapa orang yang sudah memahami peluang tapi tidak dapat mewujudkan impiannya.
Alasan-alasan tersebut adalah:
1. Ketakutan
2. Sinisme.
3. Kemalasan
4. Kebiasaan buruk
5. Arogan
A. ALASAN No. 1 (Mengatasi Rasa Takut)
Mengatasi rasa takut atas resiko berbisnis (takut kehilangan uang).
Ketakutan kehilangan uang adalah riil Setiap orang pasti punya rasa takut kehilangan uang (rugi). Namun bukan rasa takut itu masalahnya. Masalahnya adalah bagaimana anda mengatasi rasa takut itu atau bagaimana mengatasi kegagalan. Itulah yg membuat perbedaan pandangan orang yang mau maju dan berkembang dengan orang yang -selalu jadi pecundang. Orang yang menghindari resiko adalah orang yang tidak pernah berhasil dan tidak akan berhasil. Inti perbedaannya adalah cara pandang mengatasi resiko; ,,ORANG MAU MAJU; BAGAIMANA SAYA MENGATASI RESIKO sedang ORANG PECUNDANG ; SAYA TIDAK MAU ADA RESIKO” Sehingga janganlah heran kalau banyak orang memilih cara yang sangat aman (tanpa resiko) dan pada orang yang memilih Bagaimana mengatasi resiko. Sehingga jangan juga heran kalau orang yang miskin lebih banyak dan pada orang kaya.
B. ALASAN No.2 (Mengatasi Sinisme)
Suatu ungkapan yang sangat kuat oleh orang sinisme dalam memandang suatu peluang ”Langit Akan Runtuh”
Contoh:
Orang Sinisme memandang Peluang (Tanpa menganalisa)
“Saya tidak bisa”,
“Lebih bagus dia dari pada aku”,
“Bagaimana jika”,
“Jangan sampai”,
“Seandainya”,
“Siapa tau”,
Jika hal ini menyelimuti pikiran anda maka anda tidak akan pernah mengalami kesuksesan, karena mereka selalu terlambat menangkap peluang dan juga tidak pernah anda menjadi orang yang berjiwa besar untuk menolong orang lain disekelilingnya.
Orang sinis tidak pernah jadi pemenang. Keraguan dan ketakutan yang tak terkendali melahirkan orang sinis, sehingga jika ada peluang si Sinis Mengeritik dan menghindar, Pemenang Menganalisis dan melakukan.
Si sinis selalu diselimuti dengan pemikiran pasrah keadaan pesimis sehingga wajarlah kalau tidak pernah mencapai yang diinginkan.
C. ALASAN No.3 (Kemalasan)
Orang yang selalu alasan sibuk adalah salah satu ciri bentuk kemalasan. Kita sening mendengar ungkapan bahwa saya tidak dapat melakukan kegiatan lain karena saya sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk melakukannya. Namun jika kita perhatikan sebagian besar yang menyatakan sibuk adalah orang-orang yang menghabiskan waktunya pada kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan tidak jelas. Dalam menganalisis waktu, semua orang punya waktu 24 jam sehari. Pertanyaan: ,,Maukah waktu anda habis tanpa hasil, ,Untuk apakah waktu anda”, ,Siapakah yang. mengatur waktu anda?”. Dalam 24 jam dapat dibagi dalam 3 episode;
a) 8 jam pertama untuk profesi anda,
b) 8 jam ke dua digunakan untuk istirahat,
c) 8 jam ketiga digunakan untuk apa?.
Sering kita jumpai orang sibuk mengurusi hartanya, sibuk mengurusi pekerjaannya di kantor. Namun alasannya sama yaitu “sibuk”, ini salah satu cara untuk menghindari apa yang dia tidak inginkan. Dalam benak mereka hanya ingin mempertahankan yang ada dan tidak punya keinginan untuk meningkatkan sesuai potensinya.
Salah satu contoh konkrit sering kita jumpai Sebagian pegawai/karyawan selalu menghabiskan waktunya bejam-jam di kantor namun hasilnya tidak jelas dan mereka tetap lakukan setiap hari kerja, hanya takut dikatakan orang malas, padahal sesungguhnya mereka memelihara kemalasan.
Jadi kalau begilu apa obatnya kemalasan? Jawabnya sedikit bersifat ambisi. Kita tau bahwa ambisi itu tidak baik. Namun kalau kita sadari bahwa dalam diri kita semua ada nafsu/hasrat untuk memiliki sesuatu yg kita inginkan. Jika anda ingin berhasil, maka jangan pernah ada ungkapan ,,Saya tidak punya waktu, karena itu sama saja anda memelihara kemalasan dan mengurung kecerdasan berpikirnya. Ironisnya lagi yang dipersalahkan adalah orang lain.
D.ALASAN No. 4 (Kebiasaan Buruk)
Kehidupan kita adalah cerminan dan kebiasaan kita yang lebih besar dari pendidikan kita. Kebiasaan buruk yang sering kita dengar adalah tidak menerima pendapat orang lain.
Contoh: Menurut Si sinis dari pada kita omong masa depan bangsa kita, lebih baik kita pergi tidur, masalah Bangsa urusan Pemerintah - bukan urusan kita. Dari pada saya ……....., dari pada saya …………….
Pendapat lain yang bertolak belakang dengan hal di atas adalah ungkapan; Lebih baik saya berdiri dari pada duduk saja lebih baik saya lakukan dari pada jadi penonton. Lebih baik saya ...... dari pada saya.....
E. ALASAN No. 5 (Arogan)
Arogan adalah bentuk ego plus dari suatu kebodohon. Setiap kali saya arogan saya
selalu kehilangan kesempatan Semua informasi yang saya dengar semua saya tau, apa yang menyebabkan orang bisa gagal juga soya tau menurut orang arogan. Pernyataan yg sering kita dengar ketika diselimuti Arogansi adalah “ Saya Sungguh-sungguh percaya bahwa apa yang saya tidak ketahui adalah tidak penting bagiku” Ini sering kali kita jumpai jika anda mendiskusikan suatu peluang baru, orang arogans selalu berusaha menyembunyikan ketidaktahu-annya sehingga tidak mempunyai gagasan tentang apa yang dibicarakan akhirnya dengan cara apapun. Orang yang bersifat arogansi tidak akan jadi pemenang karena semua peluang dia tutup dengan perlindu-ngan kebodohon, tidak mau mempelajari dan menganalisis serta melakukan apa yang dia dengar dan dia lihat.
Dalam ilmu etika ada empat tipe manusia sebagai berikut :
1.Tau apa yang dia ketahui
2.Tau apa yang dia tidak ketahui
3.Tidak tau apa yg dia ketahui
4.Tidak tau apa yang dia tidak ketahui
Jika seseorang diselimuti pernyataan no. 3 dan 4 di atas maka akan mempengaruhi sikap arogansi Dan anda sering jumpai bahwa orang bersifat arogan tidak akan menjadi pemenang. Selamat berjuang Impian anda tinggal selangkah.
Torehkan tinta bahwa akulah pemenangnya.
[sumber: milis]